Tempat | GEDUNG SERBA GUNA FAKULTAS TEKNIK UNP KAMPUS UNP AIR TAWAR----->dari gerbang utama UNP lurus masuk ke dalam kurang +/- 200 M, gedung sebelah kiri |
---|---|
Info Selengkapnya | Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamualaykum warohmatullahi wabarokatuh U N D A N G A N T E R B U K A Seuntai Cinta Untuk Gaza Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia Cabang Sumatera Barat mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i seluruh lapisan masyarakat dalam acara BEDAH BUKU yang berjudul JALAN JIHAD SANG DOKTER(JJSD) karya dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT. (Presidium Pusat MER-C Indonesia) dan Rita Budiarti, dalam rangka 'menularkan' semangat perjuangan demi kemanusiaan dari kisah nyata menyelamatkan ribuan nyawa, menghadapi resiko maut. Seiring dengan PENGGALANGAN DANA RUMAH SAKIT INDONESIA di BAYT LAHIYA, GAZA UTARA, PALESTINA..yang Insyaallah akan diadakan pada hari Minggu, 27 November 2011 di Gedung Serba Guna Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang dengan rangkaian acara: 07.30 -- 08.00 Persiapan dan Registrasi Peserta 08.01 -- 08.30 Pembukaan 08.31 -- 09.00 Penampilan Slide Pengantar 09.01 -- 11.00 BEDAH BUKU JALAN JIHAD SANG DOKTER Panelis: Pemda/Pemko : Drs. Fauzi Bahar, M.Si. Tokoh Agama : Ust. Sigit Sugiarto (Aqsho Working Group-Sumbar) Dokter Sumbar : dr. Syafrudin Tamar, Sp.PD-KKV Akademisi : Prof.Dr. H. Nizwardi Jalinus, M.ed (PR II UNP) Keynote Speaker: dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT (Penulis Buku JJSD, Presidium MER-C Pusat) Diskusi interaktif 11.01 -- 11.30 Penampilan Bakat: Teater Langkah FIB Unand 'Palestina' prestasi anak SMPIT Adzkia: Hifzhil Qur'an dan Puisi Palestina 11.31 -- 11.50 Tausyiah 'Hakekat Sedekah dan Berinfak' oleh Ust. Sigit Sugiarto, sekaligus PUNCAK PENGGALANGAN DANA untuk LANJUTAN PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT INDONESIA di BAYT LAHIYA,GAZA UTARA, PALESTINA. 11.51 -- 12.00 Penutup (Laporan Hasil Penggalangan Dana) 12.07 Waktu Masuk Shalat Zuhur Silakan dihadiri dan mengajak saudara-saudara yang lainnya, Insyaallah akan ada pengalaman dan ilmu yang akan kita dapat... Apa itu MER-C??? Apa itu amanah kemanusiaan bagi MER-C??? Apa saja yang dilakukan MER-C??? Seperti apa isi buku jalan jihad sang dokter ditinjau dari berbagai sisi??? Kenapa Membangun Rumah Sakit Indonesia di Palestina??? Kenapa Namanya Rumah Sakit Indonesia??? Sudah Sejauh Mana Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza?? Kenapa harus bersedekah/berinfak?? Bagaimana tuntunan untuk berinfak??? Bagaimana agar Infak tidak sia-sia??? Untuk apa menginfakkan dana ke Palestina??? Ada apa dengan Palestina??? Apa Kabar Palestina??? Bagaimana MER-C di Indonesia??? Apa hubungannya Pemerintah, Tokoh Agama, dokter, dan Tokoh Pendidikan dalam 'Jalan Jihad Sang Dokter'??? dan banyak lagi pertanyaan lainnya, Insyaalllah bisa kita temui jawabannya di acara ini, acara puncak penggalangan dana untuk pembanguna Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina... Silakan Daftarkan Namanya melalui sms ke: Choga : 08568894028 Flori : 085363052212 Icha : 085263608770 atau Hafizh : 085274356369/07519978296 GRATIS Tanpa Insert............ Tersedia Stiker gratis bagi 50 Peserta datang pertama (sampai pukul 08.00) 'KAPAL AMAL' akan berlayar dari Padang menuju Gaza, Jangan sampai ketinggalan.....karena KAPASITAS TEMPAT TERBATAS,,,,,PASTIKAN diri kita menjadi bagian bagi saudara-saudara kita... #Pemesanan Buku JALAN JIHAD SANG DOKTER (STOCK TERBATAS di SUMBAR) bisa melalui: Cicim 085720236280 Aan 085274733917 atau Hafizh 085274356369 PRESS RELEASE JALAN JIHAD SANG DOKTER Penulis : dr. Joserizal Jurnalis & Rita T. Budiarti Penerbit : Qanita- Mizan Publika Publishing House Format : 13 x 20 cm Jumlah halaman : 348 Harga : Rp58.500 Narasumber : dr. Joserizal Jurnalis & Rita T. Budiarti (Penulis) Dr. Joserizal Jurnalis mengisahkan perjalanannya bersama Tim Mer-C menantang maut, menyelamatkan ribuan nyawa, demi kemanusiaan, melalui buku yang kini tengah beredar. Apa saja pengalamannya? Bersentuhan dengan ranah perang, konflik, dan bencana selama 12 tahun telah memberikan banyak kisah dan hikmah bagi MER-C dan para relawan yang terlibat di berbagai misi kemanusiaannya. Berawal dari tahun 1999, MER-C mengirimkan relawannya ke Maluku, sebuah wilayah yang saat itu tengah bergejolak akibat konflik SARA. Beranjak dari pengalaman konflik Maluku inilah, organisasi MER-C kemudian lahir dan diresmikan tepatnya pada 14 Agustus 1999 dengan prinsip profesional, netral, mandiri, sukarela, dan mobilitas tinggi. MER-C selalu berkomitmen untuk membantu sesama manusia tampa memandang perbedaan di antara mereka. Hal ini dibuktikan ketika MER-C mengirimkan relawannya ke Afghanisan, Irak, Iran, Palestina, Lebanon Selatan, Kashmir, Sudan, Filipina Selatan, Thailand Selatan, dan masih banyak lagi. Begitu juga ketika mengawal kesehatan Ust. Abu Bakar Baasyir, Ust. Abu Jibril, almarhumah istri almarhum panglima GAM Ishak Daud, orang-orang yang dipenjara karena tuduhan ”teroris” (almarhum Imam Samudera, Amrozi, Ali Gufron, dan lain-lain) dan narkoba, serta Komjen Pol. Susno Duadji. Lambangnya mengandung dua unsur, yakni bulan sabit merah sebagai simbol Islam, dan bola dunia yang berarti universal, rahmatan lil ‘alamin yang menjadi prinsip utama MER-C. Badan hukumnya berbentuk lembaga swadaya masyarakat dan berasaskan Islam. Para anggotanya merupakan relawan yang dalam setiap melakukan misi kemanusiaannya tidak dibayar (unpaid volunteers). Dan jika konflik dan bencana begitu identik dengan MER-C, ada satu nama yang saat ini begitu menyatu dengan lembaga ini, yakni Joserizal Jurnalis! Masa kecilnya Jose habiskan di kompleks IKIP, Padang dan bersekolah di PPSP (Proyek Perintis Sekolah Pembangunan) yang jumlahnya sedikit di Indonesia waktu itu. Kejujuran, tampaknya sangat ditekankan betul oleh kedua orangtuanya. Jose tidak dituntut untuk meraih prestasi setinggi mungkin. Namun, Jose dituntut untuk menggapai prestasi dengan cara yang jujur. Prinsip tersebut dipegangnya secara erat. Oleh karena itu, sewaktu kuliah di Fakultas Kedokteran UI, Jose memilih tidak bergabung dengan salah satu organisasi mahasiswa Islam yang cukup kuat di kampus. Dia tidak setuju dengan ulah sebagian mahasiswa yang menempatkan organisasi tersebut sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan. Selain itu, ada beberapa anggotanya yang tidak konsisten. Mereka bicara tentang perjuangan Islam, tetapi masih nyontek di kelas. (Halaman 64). Selepas kuliah, kariernya sebagai dokter dimulai di Puskesmas Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tengah, Padang. Sedangkan di Tual, sekitar 540 km kota Ambon, merupakan kawasan konflik yang pertama kali didatangi, tahun 1999. Setibanya di Tual, tepatnya di depan masjid al-Hurriyah, Jose bersama koleganya; Syafik dan Basuki langsung bekerja melakukan operasi minor meski dengan segala keterbatasan. Meja operasinya adalah teras Masjid, tanpa kasur, bahkan alas koran sekalipun. Beberapa kali mereka bekerja di bawah sorotan lampu senter karena aliran listrik sering mati. Pernah, Jose menemukan kasus korban yang tangannya putus terkena bom. Karena tidak ada alat, akhirnya dia menggunakan gergaji kayu untuk operasi tulang. Dia juga terpaksa menggunakan madu sebagai pengganti antibiotik. Setelah Tual, Jose seperti “ketagihan” berjihad. Bersama koleganya di MER-C, ia terjun ke Aceh dan Yogyakarta. Bahkan, mereka melanglang buana ke berbagai negara yang dilanda konflik. Tercatat, tahun 2001 terjun ke Kandahar, Afganistan, 2002 menjadi relawan dalam perang Irak, 2005 menangani korban gempa di Kashmir, Pakistan. Dan tahun 2009 terjun langsung ke “penjara terbesar” di dunia, Gaza Palestina. Atas sumbangan masyarakat Indonesia tim MER-C tengah membangun sebuah rumah sakit. Jika kelak berdiri, RS Indonesia itu akan menjadi RS pertama di Gaza Utara. (Halaman 302). Kontribusi dan dukungan dari berbagai elemen bangsa sangat diharapkan untuk mempercepat pembangunan RS INDONESIA. Rumah sakit yang membutuhkan biaya sekitar 30 miliar itu akan menjadi kebanggaan bersama bangsa Indonesia. Di samping itu, diharapkan hal ini bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia internasional, khususnya di wilayah Timur Tengah. Pendanaan rumah sakit ini digalang MER-C dengan gerakan donasi rakyat Rp 20 ribu/orang untuk pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza. Hingga 2 bulan ini, donasi yang terkumpul dari gerakan Rp20 ribu/orang sudah mencapai 1 Miliar. Lalu, apa yang membuat seorang Joserizal Jurnalis seakan tak kenal lelah berjihad? Menurut Jose kuncinya, lakukan sesuatu dengan ikhlas, dan selalu berusaha lebih keras untuk ikhlas, maka Allah akan mempermudahnya dengan mempertemukan orang-orang yang memiliki gelombang yang sama. Sebaliknya, jika dilandasi maksud buruk atau tidak tulus, sekalipun sudah duduk dan bicara panjang lebar, tetap saja seperti ada hijab yang menghalanginya. Namun, ikhlas merupakan kondisi yang harus diusahakan karena dia bisa juga menghilang. Membaca buku berjudul Jalan Jihad Sang Dokter yang diterbitkan Qanita-Mizan Publika Publishing House, akan membawa pembaca mengikuti seluk-beluk perjuangan seorang aktivis kemanusiaan. Pengalamannya mempertaruhkan nyawa dengan menandatangani “kontrak kematian” saat memutuskan memasuki kawasan konflik seperti Gaza, akan mampu menginspirasi dan mengobarkan semangat kemanusiaan pembaca. Royalti yang didapat dari penjualan buku terbaru MER-C yang berjudul "Jalan Jihad Sang Dokter" ini pun akan disalurkan untuk membantu pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza. Semoga buku ini berguna dan bermanfaat bagi yang membacanya dan semoga bisa menambah semangat kita semua untuk senantiasa berbagi dan berbuat baik bagi sesama. Untuk informasi lebih lanjut : MER-C Indonesia Cabang Sumatera Barat Email: merc_padang@yahoo.com Hafizh 085274356369/ 0751 9978296 Email: hafizh_31pharmacist@yahoo. (BAGI YANG HADIR maupun YANG BELUM BISA HADIR ACARA, MASIH ADA KESEMPATAN): #SEMANGAT KITA RS INDONESIA berdiri di GAZA Gerakan Rp. 20.000,- atau lebih per Orang untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza melalui: BCA, 686.0153678 BSM, 009.0121.777 a.n. Medical Emergency Rescue Committee Facebook RSIndonesia Twitter @RSIndonesia HP:0811990176 www.mer-c.org Terima Kasih.... Sponsorship: Bank Nagari----PT SEMEN PADANG----Bank Muamalat---UNP Classy FM 103.4---RRI PRO2---Teater Langkah FIB Unand----SMPIT ADZKIA---FKI RABBANI Unand---UKK UNP. ________ Dasar diri ini bergerak untuk semuanya ini: -QS.1 -QS.2:2 -QS.2: Artinya: (261)Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (262)Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (263)Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (264)Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (265)Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (266)Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya. (267)Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (268)Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (270)Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat dzalim tidak ada seorang penolong pun baginya. (271)Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (272)Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan). (273)(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (274)Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Dari Abu Hurairah ra, Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, bersabda: "Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya". (HR. Muslim) a.n. MER-C INDONESIA Cabang Sumatera Barat Padang, 23 November 2011 disponsori oleh : |
Kamis, 24 November 2011
MER-C: BEDAH BUKU JJSD/PUNCAK PENGGALANGAN DANA RS INDONESIA DI PALESTINA
Kamis, 17 November 2011
BEDAH BUKU DAN PENGGALANGAN DANA
Bedah Buku Jalan Jihad Sang Dokter dan Penggalangan Dana untuk Pendirian RS Indonesia di GAZA Palestina
Hari : Minggu
tanggal : 27 November 2011
pukul : 07.30 - 12.00
tempat : GOR UNP Padang
Pembicra : Dr. Joserizal Jurnalis Sp.Ot
Mari cari ilmu dan Beramal
Hari : Minggu
tanggal : 27 November 2011
pukul : 07.30 - 12.00
tempat : GOR UNP Padang
Pembicra : Dr. Joserizal Jurnalis Sp.Ot
Mari cari ilmu dan Beramal
Bekerja sama dengan :
JALAN JIHAD SANG DOKTER
|
SINOPSIS BUKU - JALAN JIHAD SANG DOKTER |
Jalan Jihad Sang Dokter merupakan kisah Dokter Joserizal Jurnalis sebagai seorang relawan di daerah konflik. Tidak hanya di Indonesia. Dokter Jose pun mendarmabaktikan diri ke tempat-tempat penuh marabahaya. Dia bersama timnya pergi ke jalur Gaza yang tengah berkecamuk perang, ke Malukku saat konflik berbau SARA mencuat. Bahkan Tim Mer-C yang digawanginya mendirikan rumah sakit di Palestina. Dalam buku ini kita akan menemukan tidak hanya kisah perang, duka dan lara, melainkan juga kasih sayang, pengabdian pada profesi dan kemanusiaan, juga solidaritas umat. DAPATKAN Memoar terbaru MER-C "JALAN JIHAD SANG DOKTER". Kisah perjalanan dr. Joserizal & Tim MER-C ke berbagai wilayah perang, konflik dan bencana baik di dalam maupun di luar negeri hingga lika-liku Pembangunan RS INDONESIA di Jalur Gaza. Harga Rp 58.500,- (diluar ongkir). Ongkir Jakarta Rp 6.000,-, ongkir luar Jakarta sesuai dengan tarif JNE. Biaya dapat ditransfer via BSM, 128.0011.816, a.n. Medical Emergency Rescue Committee. Informasi & Pemesanan: 0811 99 0176, merc@indosat.net.id atau fax ke 021-3159256. |
PERESMIAN MER-C SUMBAR
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Cabang Padang Sumatera Barat akhirnya diresmikan pada hari Minggu (20/03) oleh Presidium MER-C Indonesia, dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT. Bertempat di Masjid Asra Al Bakrie, Olo Ladang, Padang, acara peresmian didahului dengan acara Talkshow bertemakan “Relawan dalam Berbagai Perspektif”.
Acara talkshow dan launching MER-C Cabang Padang Sumatera Barat berlangsung mulai pukul 09.30 WIB hingga pukul 11.45 WIB dan diawali dengan pemutaran video kegiatan MER-C sebagai pengenalan kepada peserta mengenai LSM MER-C. Peserta yang hadir diantaranya adalah pengurus MER-C Sumatera Barat, pengurus Klinik MER-C BNI di Padang dan Padang Pariaman, ex-peserta Disaster Preparedness Training yang pernah diselenggarakan MER-C Indonesia di Padang tahun 2010 lalu, ex-Ketua MER-C Cabang Jerman dan beberapa perwakilan dari institusi baik negeri maupun swasta serta masyarakat Sumatera Barat.
Sebanyak empat orang pembicara turut berpartisipasi pada acara talkshow “Relawan dalam Berbagai Perspektif” ini, yaitu dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT (Presidium MER-C Indonesia), Bapak Deddi Ajiq (Sekretaris BPBD – Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kota Padang), Bapak Nurman Agus (Sekretaris MUI - Majelis Ulama Indonesia, Sumatera Barat), serta dr. Syaiful Saanin, Sp.BS (Kepala IGD - Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr. M. Djamil dan Koordinator Medis BSB - Brigade Siaga Bencana, Sumatera Barat).
Keempat pembicara memaparkan bahwa bencana yang terjadi di Indonesia, khususnya Sumatera Barat, sekalipun dapat dijelaskan secara ilmiah, pun tidak luput dari kehendak Yang Maha Kuasa. “Bencana tersebut akan tetap ada selama manusia masih belum bersyukur dan menjalankan syariatNya. Sebagai masyarakat, sudah menjadi kewajiban kita untuk waspada dan siap menghadapi bencana tersebut,” jelas dr. Joserizal.
“Dalam hal ini, relawan itu ya serela-relanya, seikhlas-ikhlasnya. Siapa saja bisa menjadi relawan” sambung dr. Joserizal yang juga merupakan Pendiri LSM MER-C. Pada talkshow ini ditekankan peranan masing-masing lembaga dan masyarakat dalam tanggap bencana.
Diskusi berlanjut ketika peserta melontarkan berbagai pertanyaan yang dijawab secara bergantian oleh keempat pembicara. Antusiasme peserta mengikuti talkshow tampak cukup tinggi yang ditandai banyaknya pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta.
Pembacaan dan serah terima Surat Keputusan dari MER-C Pusat kepada Ketua dan Pengurus MER-C Cabang Padang yang diwakili oleh dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT menjadi puncak acara ini. Acara kemudian diakhiri dengan doa penutup.
Sebelum diresmikan menjadi cabang, kiprah para relawan MER-C di Sumatera Barat sudah dimulai sejak tahun 2010. Cikal bakal MER-C Cabang padang Sumatera Barat telah menjalankan kegiatan penyaluran bantuan terhadap korban bencana tsunami di Mentawai serta kegiatan rutin berupa tenda tensi dan pengobatan massal setiap minggunya di daerah Pantai Sumatera Barat. Semoga setelah resmi menjadi sebuah cabang, pergerakan para relawan di wilayah ini menjadi semakin kokoh dan memiliki arah kerja yang lebih jelas dalam rangka menjalankan amanah kemanusiaan yang ada.
Langganan:
Postingan (Atom)